Namun dari semua fungsionalitas atap rumah tersebut memiliki beberapa tingkatan atau kelebihan dan kekurangan yang dikategorikan dari bahan-bahan dasar pembuatnya. Banyak sekali macam-macam bahan atap rumah yang sering dipakai oleh masyarakat umumnya di Indonesia yang memiliki cuaca panas dan hujan (baca juga: 4 Tipe Rumah di Indonesia) . Nah, apa saja bahan atap rumah?
1. Atap bahan sirap / kayu ulin
Atap berbahan sirap adalah atap dengan bahan kayu. Kayu yang digunakan bernama kayu ulin. Jenis kayu ini cocok sekali dijadikan sebagai atap rumah atau atap untuk pendopo / bangunan temporer. Bahan kayu yang kokoh ini sering juga disebut sebagai kayu besi. Atap sirap biasa digunakan oleh bangunan yang menonjolkan kesederhanaan namun tetap mewah seperti pendopo, villa, gazebo, gedung pertemuan, dan lain sebagainya.
Kayu ulin adalah kayu produksi dari Kalimantan. Jenis kayu ini sangat bagus digunakan sebagai atap karena memiliki kesan yang alami dan kekuatannya bisa tahan hingga berpuluh-puluh tahun.
Atap sirap atau kayu ulin lebih menonjolkan kesan alami dan hayati. Selain itu juga sirkulasi udara akan semakin didapatkan jika menggunakan atap sirap ini. Bentuk bahan atap sirap umumnya berbentuk panjang dan segitiga di ujungnya (lihat gambar).
Selain kelebihan yang banyak tersebut, bahan sirap ini juga memiliki beberapa kelemahan di antaranya harganya yang tentu lebih mahal dan langka, selain itu pertimbangan terhadap potensi kebakaran lebih tinggi karena memang bahan kayu yang lebih bisa terbakar serta perawatannya lebih ekstra lagi.
2. Genteng tanah liat
Atap dengan genteng tanah liat adalah yang paling populer dan paling banyak digunakan di Indonesia. Mengapa tidak, bahan yang tentu tidak akan pernah habis karena terbuat dari tanah liat, harganyapun murah. Genteng tanah liat memiliki kelebihan yakni harganya yang murah dan kekuatan terhadap cuaca yang bagus. Namun ternyata ada beberapa kelemahannya juga yakni meskipun kuat terhadap cuaca panas atau hujan, genteng tanah liat juga rentan pecah atau terbelah, ditambah lagi setelah sekian lama pemakaian warna genteng akan berubah menjadi kehitaman. Selain itu dalam proses pemasangan, genteng tanah liat harus dilapisi dengan kayu atau besi penyangga karena bobot genteng yang berat.
Namun, overall genteng tanah liat menjadi pilihan terbaik untuk masyarakat Indonesia sebagai bahan dasar atap rumahnya karena sifatnya yang tahan terhadap cuaca di Indonesia.
3. Atap dari genteng beton
Genteng beton akhir-akhir ini menjadi pilihan bagi para pengembang perumahan. Banyak rumah-rumah minimalis dan rumah mewah di komplek perumahan yang menggunakan atap dari bahan genteng beton. Apa kelebihannya? Genteng beton terbuat dari bahan semen yang dilapisi dengan serat dan bahan aditif tertentu. Genteng beton juga memiliki ketahanan yang tinggi terhadap pelapukan, kebakaran, cuaca dan serangga. Namun dilihat dari fisik, genteng ini tentu memiliki bobot yang lebih berat dan harganya lebih mahal.
Genteng beton memang memiliki kualitas lebih tinggi ketimbang genteng tanah liat dilihat dari kekokohannya dan variasinya. Namun untuk pemilihan bagi masyarakat menengah ke bawah genteng tanah liat lebih cocok. Dan untuk masyarakat perumahan atau perkotaan dengan rumah mewah cenderung menyesuaikan, yakni tentu lebih memilikih atap dengan bahan genteng beton.
4. Atap dari genteng metal
Genteng metal adalah inovasi terbaru untuk atap rumah. Genteng metal terbuat dari bahan logam antikarat. Kelebihan dari genteng ini adalah bentuknya yang variatif bisa dibuat sesuai kebutuhan, bisa seperti genteng tanah liat, genteng sirap dan sebagainya. Kemudian bobotnya yang sangat ringan serta efek bisa memantulkan panas menjadi kelebihan utama dari genteng metal ini.
Hanya saja harga yang sangat mahal menjadi kelemehan tersendiri untuk genteng ini. Umumnya rumah-rumah mewah menggunakan genteng dengan bahan metal ini.
5. Genteng dari seng
Genteng seng mungkin adalah kebalikan dari genteng metal. Genteng seng jauh lebih murah dan ringan serta sering menjadi pilihan utama sebagai atap untuk rumah di pedesaan dan bagi kalangan masyarakat level bawah. Namun tentu genteng ini memiliki banyak kekurangan yakni dari sisi penampilan yang lebar dan kurang atraktif serta sifatnya yang menahan panas dan gampang berkarat serta rusak.
6. Genteng asbes
Genteng asbes hampir sama dengan genteng seng. Sifatnya yang murah meriah dan sering menjadi pilihan beberapa rumah minimalis. Genteng asbes bisa tahan akan suhu panas sehingga akan terasa dingin di dalam rumah hanya saja pada beberapa penelitian penggunaan genteng asbes bisa memicu penyakit kanker paru terhadap penghuninya.
Nah, demikian macam-macam bahan atap rumah yang bisa Anda ketahui. Untuk rumah minimalis skala desa tentu pilihan terbaik jatuh pada genteng tanah liat. Untuk rumah mewah dan gedung yang bertujuan sebagai alat ekonomi seperti vila atau hotel tentu pilihan terbaik bisa menggunakan genteng sirap atau genteng metal. Dan untuk rumah minimalis atau rumah sederhanya di perkotaan bisa menggunakan atap dari genteng tanah liat, atau genteng beton.
0 comments